<body> <body bgcolor="black"> skin by aMIDala anastAsiaNA



Patricia Briliani

Call me Petris
PetrisZ @ patriciabriliani@rocketmail.com



-->

Selasa, 12 April 2011

Katakan Terima Kasih

     Dalam hidup mansia harus saling tolong menolong. Setelah di tolong sudah sepantasnya kita mengucap terimakasih. Sayang, banyak orang yang tak mengerti arti dari kata terimakasih dan alasan penggunaannya. Sehingga jarang sekali kita menemui orang yang berterima kasih bila di tolong. Walaupun sang penolong tidak mengaharapkannya, akan lebih sopan bila kita mengucapkan terima kasih setelah di bantu.
     Terima kasih adalah kata yang menunjukan bahwa kita menghargai bantuan dari penolong kita. Dalam tata krama baik sekali apabila kita mau mengucapkan terima kasih. Tidak banyak lagi orang yang mau mengucapkan terima kasih di zaman seperti sekarang. Di zaman serba maju ini, menolong orang lain pun harus ada pamrihnya atau balasannya a.k.a uang.
     Ada yang tanpa malu malu minta upah atas bantuannya, ada yang sudah diberi upah malu malu mengambilnya. Tapi dalam hati, mereka sama sama menginginkannya. Ini menjadi bukti betapa sulitnya kita melakukan hal sederhana yang bermanfaat.
     Mengucapkan terima kasih harusnya di ajarkan oleh orang tua kepada anaknya. Tetapi bukan hanya lewat bahasa verbal, melainkan dengan contoh juga. Karena pendidikan yang baik harus di ajarkan sejak dinikan? So, read, think, and decide the best for ours lives.

Selasa, 05 April 2011

Servis Komputer di SMKN 8 Semarang

     Kami murid SMKN 8 Semarang membuka unit produksi "SERVIS KOMPUTER". Bila komputer anda rusak, silahkan hubungi kami.
Kami dapat :
1. Memperbaiki Komputer
2. Merakit Komputer
3. Installasi Komputer
4. Installasi Jaringan

Alamat : Jl. Pandanaran II/12, Semarang (SMKN 8 Semarang)
Join di:
1. Facebook : 
Unit Produksi TKJ SMK N 8 SEMARANG
2. Twitter :
@unitproduksitkj
3. Blog :
http://unitproduksitkj.blogspot.com/

Contact Person :
085727822089 ( IBU BUDI )

Minggu, 03 April 2011

Ngaret Nggak Banget

  
  Ngaret atau telat adalah kabiasaan buruk masyarakat Indonesia. Ada beberapa yang bilang, ngaret adalah budaya dan ciri khas Indonesia. Tapi beberapa bilang, NGGAK ADA BUDAYA NGARET. Saya yakin semua reader pernah ngaret, baik saat meeting, berangkat sekolah, ketemuan, janjian nongkrong, dst. Dan antara reader satu dan yang lain pasti beda waktu ngaretnya. Ada yang 5 menit, 10 menit bahkan 1 jam.
     Saya sendiri serinsg ngaret. Alasannya, terlalu sering menunda waktu untuk siap siap (baca : mandi, dandan, makan,dst), akhirnya waktu sudah mepet baru deh kelabakan. Tapi, untung mamaku tersayang selalu marah kalau melihat saya membuat orang lain menunggu saya. Motto-nya adalah "LEBIH BAIK MENUNGGU DARIPADA DI TUNGGU". Jadi terbiasa untuk tidak membirkan orang menunggu saya terlalu lama.
     Saya berusaha untuk tidak ngaret. Tapi waktu saya gak ngaret, malah temen saya yang ngaret. Jadilah saya pasti akan menjadi tontonan gratis menunggu teman saya datang. Duduk sendirian, sambil mengecek handphone dan jam tangan berkali kali. Wajah di tekuk, rambut di jambak jambak sangkin frustasinya. Waktu yang ditunggu datang, kita sudah kuyu, istilah lainnya LECEK. Lebih bete lagi yang di tunggu malah senyu senyum tanpa dosa dan bilang "sorry macet", dengan entengnya.
     Seperti pengalaman saya dulu saat hari raya nyepi tahun 2011 ini, saya dan beberapa teman janjian untuk jalan jalan bareng. Jam 10.00 WIB di taman dekat sekolah. Seorang teman (baca Annisa Fitri Nur Syahid a.k.a Cicik) malah sempat bilang "Kumpul di taman KB, jam sepuluh teng, jangan telat", sehari sebelum acara. Alhasil dari jam 7 saya sudah mandi, jam 8 saya sudah selesai siap siap (baca dandan ala cewek), jam 9 perut saya sudah kenyang dan sudah siap berangkat. Bahkan saya sudah mewanti wanti pengantar saya (baca Noel) untuk enggak ngaret. Jam 09.40 saya berangkat dari rumah, dan sampai di tempat janjian jam 09.45. Tapi nggak ada satupun teman saya yang sudah datang. Jam 10.05 akhirnya teman saya berdatangan, Tapi hingga pukul 11.00 kami belum juga beranjak dari taman tempat kami janjian. Alasanya teman kami yang seorang masih belum datang. Padahal dialah yang berpesan kepada kami supaya nggak ngaret.  Jam 11.15 akhirnya dia datang.
     Tapi bukannya merasa bersalah karena ngaret 1 jam lebih, dia malah senyum senyum saja. Karena jengkel kami langsung nyemprot dia, tapi lagi lagi dia cuma bilang "maafkan aku", dengan ringan. Betenya setengah mati deh waktu itu.
     Usut punya usut ternyata, dia baru siap siap jam setengah sepuluh, dan jam 10 dia baru makan. Jadi dongkol saya karena datang jam 09.45, akhirnya saya dan teman teman sepakat kalau janjian dengan dia lagi kami akan bohong soal  waktu kumpulnya. Kalau mau berangkat jam 10, yang lain bilang ke dia kita mau berangkat jam setengah sembilan. Supaya kita nggak nunggu lama. Parahnya lagi temenku ini a.k.a Annisa Fitri Nur Syahid a.k.a cicik ini sering banget ngaret.
     Di satu acara, temen temen satu kelas rencananya mau pergi ke Tinjomoyo dan si cicik ikut. Ngaretnya terulang lagi, bahkan lebih parah, dia ngaret hampir 2 jam. Ckckck...
     Reader pasti nggak maukan nunggu kaya aku nunggu cicik sejaman lebih? Maka dari itu, jangan telat. Banyak orang bilang time is money, jadi waktu jangan disia siakan. Kadang aku mikir, gak heran Indonesia miskin, orang sering nyia nyiain waktu a.k.a uang.
     Ini ada beberapa kerugian yang aku dapat dari telat,
1. Ngga di percaya lagi
    Karena kita telat, kita jadi nggak dipercaya lagi sama teman. Tandanya, kalau janjian lagi pasti di wanti wanti "jangan telat lho" atau "kalo telat tak tinggal".
2. Nambah musuh
    Karena telat, kita jadi membuat orang jengkel sama kita, kalo kita terlalu sering telat, akhirnya kita malah akan di benci dan di jauhi.
3. Buang buang waktu
    Kayak pengalamanku tadi bisa jadi ilustrasi. Semisal si cicik nggak ngaret dan jam sepuluh kita berangkat, jam sebelas pasti kita sudah sampai tujuan. Karena cicik ngaret dan jam sebelas berangkat, kita sampai di tempat tujuan jam dua belas. Sayangkan waktu terbuang cuma buat nunggu orang lain dateng. 
4. Nambah dosa
    Karena membuat orang lain jengkel dengan kebiasaan telat kita, kita jadi numpuk dosa deh. Secara nggak sadar kita membuat teman kita cepet mati juga. Karena selama dia nunggu kita dia pasti bete dan marah marah. Padahal keseringan marah membuat dia terancam banyak penyakit berbahaya.
5. Menjelek jelekan image 
    Karena sering terlambat, kita pasti akan menjelek jelekan image kita sendiri. Kita jadi punya julukan baru cah telatan, miss/mr ngaret,  dst.
6. Dapat hukuman atau celaan
    Di sekolahku sekarang ini kalau telat, mesti lari keliling simpang lima, belum lagi mesti mencari tanda tangan dari beberapa guru. Bener bener menyebelkan mesti bolak balik nyari guru guru.     
     Mamaku pernah berpesan sama aku, "kalau kamu gak mau menunggu orang lain, jangan pernah membiarkan orang menunggu kamu, karena setiap perbuatan kita baik atau buruk ada karmanya", kata kata sederhana tapi bermakna. So readers, read, think, and decide the best for our lives.

Sabtu, 19 Maret 2011

Ijasah Palsu, Banyak Rugi daripada Untungnya

        Kita sudah sering mendengar perihal jual beli ijazah (gelar) dengan cara instan. Tapi, sekarang adanya aturan/prosedur pelaporan data semester tidak memungkinkan lagi bagi sebuah perguruan tinggi yang sah untuk menjual ijazah secara instan. Karena itu, kini banyak perguruan tinggi yang pada mulanya tidak laku (kekurangan mahasiswa), mulai menjual ijazah dengan cara sangat halus, yaitu:
  1. Menjanjikan calon mahasiswa bahwa kuliah di perguruan tinggi tersebut sangat mudah untuk lulus dengan IPK yang tinggi (obral nilai dan gelar);
  2. Agar jual beli ijazah tidak ketahuan Kopertis dan Dikti, tidak dilakukan secara instan tapi tepat waktu sesuai dengan peraturan Dikti.
        Salah satu ciri perguruan tinggi tersebut biasanya banyak menerima mahasiswa pindahan dari perguruan tinggi lain, terutama yang satu kota.Para mahasiswa yang tidak lulus disebuah perguruan tinggi, melalui dosen yang mengajar dibeberapa perguruan tinggi, menawarkan kepada para mahasiswa tersebut untuk pindah ke perguruan tinggi yang sangat mudah meluluskan para mahasiswanya.
        Dosen tersebut biasanya mendapat komisi sekitar Rp 100.000–Rp 300.000 untuk perpindahan tiap mahasiswa. Sering terjadi, banyak mahasiswa yang tidak aktif kuliah, tapi lengkap mengisi kehadiran absensi kuliah, pasti akan tetap lulus ujian akhir semester asalkan mengikuti ujian. Nilai yang diberikan pun bagus. Nilai-nilai ini dikirim sebagai laporan semester kepada Kopertis. Tugas akhir atau skripsi pun hanyalah formalitas belaka. Asal “bikin” tugas akhir atau skripsi, pasti lulus.
       Betapa gilanya. Tapi tentu saja membeli atau menjual ijasah palsu akan mendapat ganjaran yang setimpal. Mulai dari dipenalti oleh perusahaan, di PHK oleh perusahaan, mendapat malu dalam komunitas atau lingkungan pergaulan sampai di tangkap polisi. Beberapa jaringan jual beli ijazah palsu diciduk.
        Nama penyandang gelar ijazah palsu bakal dirilis. Mereka pun akan kena sanksi 5 tahun penjara dengan denda Rp 500 juta. Praktek jual beli ijazah palsu itu terjadi di Institute Management Global Indonesia (IMGI). IMGI telah menelorkan 5.000 sarjana bergelar S1, S2 dan S3 sejak 2003 hingga 2005. Cara memperoleh ijazah palsu ini sangatlah mudah. Bagi yang berminat, tinggal menyetor duit sebesar Rp 10 juta (gelar S1), Rp 15 juta (gelar S2), dan Rp 25 juta (gelar S3). Dana disetor ke kantor cabang IMGI di Ruko Rawa Sragen, Ceger, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) atau dapat juga menyerahkan dana. Jika setor ke kantor pusat IMGI lantai II kamar 203 di Century Tower, ongkosnya bisa lebih murah. Biayanya Rp 1,5 juta (S1), Rp 2,5 (S2) dan Rp 5 juta (S3). "Sampai saat ini masih dilakukan pendalaman kenapa ada perbedaan tersebut," ujar Wakadiv Mabes Polri Brigjen Soenarko di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Kamis (11/8/2005).
        Agar lebih menyakinkan, IMGI juga mempekerjakan orang asing. Mereka adalah Haris Robert PhD, selaku Program Director IMGI yang merupakan warna negara Amerika Serikat (AS) dan salah seorang warga negara Australia berinisial LC yang kini masih buron. Para penyandang ijazah palsu ini melanggar UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional karena memperoleh gelar tanpa mengenyam pendidikan formal. Mereka bisa dikenai sanksi hukuman penjara 5 tahun serta denda Rp 500 juta.Sedangkan penyelenggara pendidikan dikenai 10 tahun penjara dengan denda Rp 1 miliar.
        Sembilan orang pengurus IMGI telah ditetapkan sebagai tersangka. Selain dua warga negara asing itu, tersangka lainnya yakni Direktur IMGI Mardiana yang kini ditahan di Rutan Mabes Polri. Selanjutnya, Lilik Purwanti, Sri Purnomo Sasih, Agus Susanto, Listio Ambar Purnomo, Udin Arsyad, Bahrum Wajagenda. Mereka masih dalam pemeriksaan. Barang bukti yang disita berupa komputer, foto wisudawan dan undangan wisuda.
        Sebenarnya bila tidak ada yang berniat membeli ijasah, dengan sendirinya oknum penjual ijasah palsu akan hilang. Tetapi selama masih ada orang yang ingin membeli ijasah palsu, maka sekalipun semua oknum sudah kita tangkap akan tetap ada orang lain yang menjual ijasah palsu. Read, think, and decide the best for our lives.

Jumat, 18 Maret 2011

Membedakan Plastik Lewat Kodenya

        Dalam kehidupan ini kita banyak bertemu dengan plastik. Biasanya plastik kita gunakan untuk membungkus makanan, miniman atau yang lain. Untuk mendapatkan plastik tidak sulit, karena plastik di jula di berbagai toko. Mulai dari yang murah hingga yang mahal. Tapi sayang tidak semua plastik aman untuk digunakan. Karena itu kita harus pintar pintar dalam memilih plastik.
        Cara yang paling ampuh untuk membedakan plastik adalah dengan melihat kodenya.Berikut adalah kode plastiknya :
1-PETE. PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih, transparan, tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Botol-botol dengan bahan dengan kode 1 direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan pakai untuk air hangat apalagi panas.
2-HDPE. HDPE (high density polyethylene) biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu. Sama seperti nomor 1 PET, yang ini juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian. Buang botol yang sudah lama akan terlihat kusam atau terlihat baret-baret.
3-V. V atau PVC (polyvinyl chloride) adalah plastik yang paling sulit di daur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
4-LDPE. LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek. Barang-barang dengan kode #4 dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Barang dengan #4 bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan.
5-PP. PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Cari simbol ini bila membeli barang berbahan plastik.
6-PS. PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Selain tempat makanan, styrine juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China.
6 PS-E. PSE (Expanded Polystyrene) agak mirip dengan yang di atas. Tapi yang ini untuk jenis plastik seperti kotak CD, gelas kristal, mainan anak² dan video kaset.


7-OTHER. Other (biasanya polycarbonate) bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. Hindari bahan plastik Polycarbonate.
        Berikut penjelasan tentang kode plastik :

Kamis, 17 Maret 2011

Mengefisienkan Waktu yang Berharga

1. Buatlah perencanaan
Anda memerlukan perencanaan dalam bekerja. Kalau tidak anda akan menghabiskan untuk mengerjakan semua pekerjaan ya ada di meja tulis anda. Maka buatlah rencana kerja anda tiap hari. Makin banyak waktu yang kita lewatkan untuk merencanakan sebuah pekerjaan, makin sedikit waktu  yang diperlukan untuk menyelesaikannya.

2. Konsentrasi
Orang yang menghadapi masalah serius dalam hal batas waktu biasanya mencoba melakukan banyak hal sekaligus. Jumlah waktu yang digunakan dalam suatu projek bukanlah hal yang penting. Tetapi yang lebih penting ialah menyediakan jumlah waktu yang tidak terganggu.

3. Beristirahat
Bekerja terus menerus tanpa istirahat bukanlah penggunaan waktu yang efektif. Tenaga makin menurun, kebosanan makin mempengaruhi serta ketegangan fisik dan mental makin terkumpul. Oleh itu, anda memerlukan istirahat yang secukupnya karena hanya istirahatlah cara yang paling baik.

4. Jauhkan Suasana Berantakan
Beberapa orang selalu membiarkan meja tulisnya dipenuhi kertas yang berserakan. Mereka mengira bahawa dengan cara itu persoalan yang penting akan naik sendiri ke atas timbunan kertas itu. Sebenarnya keadaan berantakan seperti ini mengganggu serta meningkatkan ketegangan.

5. Jangan menjadi “perfeksionis”

Ada perbedaan yang besar antara berusaha mendapat hasil yang baik dan bermati-matian mengejar kesempurnaan. Langkah yang pertama , dapat dicapai,memberi kepuasan dan sihat. Sementara langkah yang kedua, selalunya mustahil, mengakibatkan kekecewaan dan gangguan jiwa. Ia juga membuang buang waktu dengan sia sia.

6. Berani Berkata Tidak
Daripada semua teknik menghemat waktu yang pernah dikembangkan, barangkali yang paling efektif ialah berani berkata tidak. Belajarlah menolak dengan mengunakan kebijaksanaan tetapi tegas terhadap setiap permintaan yang tidak mendukung pencapaian sasaran anda.

7. Jangan Menunda-nunda Pekerjaan

Penundaan kerja pada umumnya merupakan kebiasaan yang sudah berakar.Walaupun begitu, kita mampu mengubah kebiaaan ini asalkan kita menggunakan cara yang tepat seperti memutuskan untuk berubah segera setelah anda selesai membaca artikel ini, sementara hati anda tergerak oleh motivasinya. Mengambil langkah pertama dengan segera adalah amat penting. Seterusnya jangan mencoba terlalu banyak pekerjaan dalam waktu yang singkat. Apa yang perlu dilakukan ialah memaksa diri melakukan pekerjaan yang sudah tertunda sekarang juga.

8. Jangan Membuang buang Waktu

Kegiatan membuang waktu dengan percuma wajib di hindari. Ia menghabiskan tenaga saja. Satu-satunya cara penyembuhan adalah pembedahan radikal. Jika anda membuang waktu dalam kegiatan yang membuatkan anda bosan, alihkan perhatian dari hal itu karena itu menyia-nyiakan tenaga anda. Buanglah kegiatan ini, untuk selama-lamanya.

9. Delegasikan pekerjaan
Anda tidak perlu menjadi pemimpin nasional atau esekutif firma gergasi untuk mampu mendelegasikan pekerjaan. Sebagai peringatan, mewakilkan kepada pekerja bawahan pekerjaan yang tidak disukai oleh anda dan semua orang lain bukanlah mendelegasikannya, tetapi meberi perintah. Belajarlah mendelegasikan tugas yag penuh cabaran dan memberikan imbalan, bersama dengan kuasa secukupnya untuk membuat keputusan yang perlu. Ini dapat membantu melonggarkan waktu anda.

10. Jangan Kerja Terus Menerus
Hampir semua eksekutif yang berhasil mempunyai jam kerja yang panjang, tetapi mereka tidak membiarkan pekerjaan mengganggu hal-hal yang penting dalam hidup mereka, seperti bergaul dengan teman-teman dan berbincang bincang.Ini membedakan mereka dengan orang yang kecanduan kerja yang sama seperti orang yang kecanduan alkohol. Gejala kecanduan kerja mencakupi penolakan untuk mengambil cuti, tidak dapat menyingkirkan pekerjaan dari pikiran pada hari minggu serta isteri dan anak-anak yang asing baginya.

Rabu, 16 Maret 2011

Gaya Hidup Masyarakat Indonesia Baik atau Buruk

        Di Indonesia, banyak gaya hidup yang dapat dipilih. Mulai dari yang positif hingga yang negatif. Tergantung kita mau memilih gaya hidup yang seperti apa. Tapi bila kita salah memilih gaya hidup, dalam sekejap kita akan menjadi topik pembicaraan yang paling diminati oleh kaum ibu. Hal ini membuktikan betapa sulitnya memilih gaya hidup yang dianggap baik oleh semua orang.
        Banyak orang menganggap semua bule itu menjalani gaya hidup yang buruk, dengan hidup bebas dan berkehendak sesuka hati. Padahal setelah saya bercermin, saya mendapati bahwa ternyata banyak masyarakat Indonesia sama saja, bahkan lebih buruk.
        Coba lihat kota kota besar di Indonesia,tidak sulit mencari narkoba dan obat terlarang lainnya. Yang harus kita lakukan adalah mencari bandar narkoba yang saya yakini banyak tersebar di Indonesia. Selain itu banya remaja bispak yang tersebar. Tinggal telpon, nego harga dan bertemu. Sulit sekali mencari remaja (baik laki laki maupun perempuan) yang tidak menganggap orang tua sebagai penggangu yang sok peduli akan urusan mereka (baca para remaja). Banyak juga aksi penipuan, pemerkosaan, sampai pembunuhan yang makin mencerminkan moral bangsa yang sudah bobrok. Belum lagi pemerintah yang makin berani korupsi di depan mata rakyat. Kini hidup di ukur dengan uang. Bagi yang memilki uang memang  mudah. Semudah membalik telapak tangan, tetapi bagaimana dengan orang orang yang tidak mempunyai uang?
        Coba lihat berita di televisi, pencuri ketela yang melakukan aksi pencurian karena terpaksa saja di beri hukuman 3 bulan penjara. Tetapi bagaimana nasib orang orang yang mencuri uang rakyat dan membuat Indonesia terus menerus berhutang kepada Amerika. Mereka bebas melakukan apa saja dimana saja dan kapan saja. Betapa adilnya.
        Tidak heran para bule itu menganggap remeh bangsa ini. Tidak heran mereka enggan akan gaya hidup kita. Sekarang keputusan ada ditangan kita untuk memperbaiki negara ini atau tambah merusak negara ini.
Cara termudah untuk memperbaiki negara ini adalah dengan mendidik para penerus bangsa menjadi lebih baik dari kita pendahulunya. Read, think and decide the best for our lives.