<body> <body bgcolor="black"> skin by aMIDala anastAsiaNA



Patricia Briliani

Call me Petris
PetrisZ @ patriciabriliani@rocketmail.com



-->

Jumat, 04 Maret 2011

Marah Marah = Resiko Mati Muda


    Siapa yang tidak pernah marah? Saya yakin semua pernah marah. Banyak alasan untuk marah. Ada yang demi kebaikan kelompok atau orang yang dimarahi. Ada juga yang hanya karena emosi semata. Sebelum melanjutkan kebiasaan marah marah kita, coba lihat dulu hasil hasil menjaring informasi di internet.
    Kemarahan dan permusuhan dapat mendatangkan malapetaka pada kesehatan Anda baik jangka pendek maupun panjang. Emosional atau kemarahan dapat merusak hubungan, karir dan kesejahteraan Anda. Seperti dirilis Sheknows, Sabtu (30/10), kemarahan merupakan proses psikologis dan fisiologis.
    Bukti menunjukkan bahwa ketika seseorang terlalu sering marah dan mengekspresikan kemarahannya secara tidak tepat akan berdampak negatif terhadap kesehatan mereka. Menjadi pasif, berdiam diri, atau menggelegak dengan kemarahan yang tersembunyi adalah bentuk-bentuk emosi yang dapat menimbulkan berbagai gejala dan penyakit. Beberapa penyakit yang terkait antara lain sakit kepala, tekanan darah tinggi, susah tidur atau masalah pencernaan.
    Kegelisahan, amarah, dan persaingan juga sangat berbahaya bagi jantung Anda. Kemarahan yang belum terselesaikan meningkatkan resiko penyakit jantung sebanyak lima kali, sementara permusuhan membuat Anda semakin rentan terhadap penyakit jantung.
    Dalam tinjauan penelitian tahun 2009 di Journal of American College of Cardiology menjelaskan pengaruh kemarahan terhadap penyakit jantung. Para peneliti menemukan bahwa kemarahan dan permusuhan secara signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner pada orang sehat. Para peneliti juga menemukan bahwa kemarahan mempengaruhi kesehatan jantung baik pada pria maupun wanita, risiko terkait lebih tinggi pada laki-laki.
    Yoichi Chida, MD, Ph.D dari Departemen Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat, University College, London mengemukakan bahwa marah dan sikap permusuhan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner sebesar 19% pada orang sehat. Pada mereka yang sudah punya riwayat penyakit jantung sebelumnya, peningkatan ini mencapai 24%.
    Risiko terkena serangan jantung semakin besar bagi seorang laki-laki. Kesimpulan ini didasarkan pada penelitian Steven Boyle, Ph.D dari Duke University Medical Center terhadap 313 laki-laki. Penelitian tersebut menunjukkan adanya peningkatan jumlah protein yang dinamakan C3 dan C4. Kedua protein yang ada dalam sistem kekebalan tubuh ini merupakan penanda terjadinya peradangan dan luka.
    Marah dan benci adalah dua sifat yang tidak baik, karenanya segera tinggalkan. Jadilah penyabar dan penuh kasih.
    Dari semua informasi diatas, kita jadi tahu betapa bahayanya marah bagi kesehatan kita. Ayo kita kurangi emosi dan kemarahan kita. Marah boleh tapi tidak berlebihan ya :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar